Sebagai sebuah simbol kejantanan pria, ereksi merupakan saat di mana
tingkat kepercayaan pria sedang tinggi-tingginya. Nah, tahukah Anda apa
kapan sebenarnya ereksi pada pria berada pada puncak kemampuannya?Dilihat dari awal, ereksi terjadi berkat 'kiriman' sinyal otak. Ketika seorang pria terangsang, otak mengirimkan sinyal stimulasi seksual ke penis, melewati sumsum tulang belakang dan saraf ereksi). Pada saat itu, sebuah arus saraf masuk menuju daerah penis dan menimbulkan kontraksi pada prostat (pengangkut sperma), otot-otot panggul, paha dan pangkal penis.
Untuk bisa ereksi, pria memiliki sensor penerima rangsang, yang terdapat pada bagian ujung penis atau glans penis. Reseptor ini disebut sebagai krause-finger corpuscles (KFC). Reseptor ini menangkap segala bentuk rangsangan baik berupa gesekan maupun getaran.
Pada keadaan normal, pembuluh darah di penis kosong, sehingga terlihat seperti busa/sponge. Pada saat pria menerima rangsangan dan mengalami ereksi, busa ini akan terisi oleh darah. Ini membuatnya menjadi membesar dan mengeras.
Nah, ketika darah telah mengisi penuh ruang-ruang busa tadi, maka pembuluh darah balik yang berfungsi untuk menghantarkan darah dari penis ke jantung pun sedikit tersumbat. Akibatnya, darah yang masuk ke jaringan penis akan tertahan selama proses ereksi. Dengan mekanisme inilah penis bisa mempertahankan ereksi.
Dilansir We Women, Jumat (17/1/2014), dalam tidur fase REM, wajar bagi seorang pria mengalami 4-5 kali ereksi setiap malam, baik jika mereka tidur sendiri maupun dengan pasangan. Setiap fasenya terjadi sekitar 90 menit sekali dan berlangsung selama rata-rata 20 menit. Di pagi harinya, ereksi pria menjadi lebih kuat karena testosteron memuncak pada sekitar pukul 6-8 pagi.
Meskipun terasa 'sulit' karena mungkin masih mengantuk, faktanya menurut para peneliti bercinta di pagi hari justru bisa memberikan keuntungan fisik dan emosional. Selain karena testosteronnya sedang memuncak, di pagi hari energi pria sedang maksimal juga lantaran telah tidur nyenyak sebelumnya.
Sumber : http://health.detik.com
RSS LintasDaerah.Com
Setelah menikmati momen bercinta, sebagian besar wanita sangat ingin
dipeluk oleh pasangan. Sebaliknya, pria justru lebih memilih untuk
langsung tidur dan beristirahat. Nah, apa sebenarnya yang membedakan dua
aktivitas pasca bercinta pada pria dan wanita?
Sabtu malam memang waktu yang tepat bagi pasangan suami istri untuk berkencan, 'our time'
atau bahkan mungkin bercinta. Dan terbukti sebuah survei mengungkapkan
malam minggu adalah waktu seks terfavorit sebagian besar orang.
Ketika hamil, wanita didera banyak keraguan dan kebingungan. Segala
sesuatu yang biasanya dilakukan berubah menjadi hal yang kebenarannya
dipertanyakan. Apakah aman melakukan kegiatan ini, itu, atau makan ini,
itu? Hal lain yang sering menjadi pertanyaan adalah keselamatan bayi
apabila ibu melakukan hubungan intim saat sedang hamil delapan bulan.
Foreplay sudah pasti diperlukan sebagai tahapan-tahapan bercinta agar
kualitas hubungan intim makin baik. Tak hanya sekadar membelai, mencium,
atau memberi rangsangan di zona erotis pasangan, beberapa cara unik pun
patut dicoba sebagai bentuk foreplay sebelum bercinta.
Bermain peran alias berakting tak melulu harus dilakukan artis handal di
dunia hiburan. Di ranjang pun, Anda dan pasangan dapat bermain peran
yang bisa menjamin aktivitas bercinta Anda makin menyenangkan dan
memuaskan.



Twitter
Facebook