MUARA TEWEH – Pemerintah
Kabupaten Barito Utara (Pemkab Barut), melalui Dinas Pertambangan dan
Energi (Distamben) setempat, pada tahun 2013 ini kembali mengaloksikan
300 unit Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) untuk meningkatkan
pasokan listrik di sejumlah kecamatan di daerah ini.
Kepala Distamben Barut,
Ir Suriawan Prihandi MP melalui Kepala Bidang Energi Sarwo Mulyo
mengatakan saat ini pihaknya tengah melakukan tahapan lelang dan
rencananya disalurkan pada Desember 2013.
“Ratusan unit fasilitas
listrik tenaga matahari itu rencananya akan disalurkan untuk sejumlah
kecamatan di Kabupaten Barito Utara yang desanya tidak mendapat aliran
listrik,” kata Sarwo.
Dikatakannya, saat ini
ribuan warga masyarakat tinggal di desa terpencil meliputi sembilan
kecamatan membutuhkan PLTS karena belum tersedia jaringan listrik. “Saat
ini sejumlah desa yang akan menerima PLTS itu sudah ditetapkan melalui
surat keputusan bupati setempat,” katanya tanpa merinci desa yang akan
dapat PLTS itu. Sarwo mengatakan pada tahun 2012 telah disalurkan 300
unit PLTS untuk tiga desa di wilayah Kecamatan Lahei yakni desa Rahaden
150 unit, Bengahon 10 unit dan Hurung Enef 50 unit.
Ditambahkannya, saat ini
ribuan warga masyarakat tinggal di desa terpencil meliputi sembilan
kecamatan membutuhkan PLTS karena belum tersedia jaringan listrik. “Kami
bersyukur tahun ini alokasi PLTS untuk warga bertambah dibanding tahun
lalu yang hanya puluhan unit,” katanya.
Pada 2011 lalu hanya
disetujui melalui APBD kabupaten sebanyak 54 unit PLTS untuk dua desa di
kecamatan pedalaman. PLTS itu, kata dia, telah disalurkan masing-masing
27 unit untuk warga yang tinggal di pedalaman Sungai Teweh (anak Sungai
Barito) yakni Desa Liang Naga Kecamatan Teweh Tengah dan Muara Wakat
Kecamatan Teweh Timur.
Puluhan PLTS itu
merupakan bantuan dari pemerintah daerah melalui dana APBD kabupaten,
sedang dari Provinsi Kalteng selama dua tahun anggaran atau pada 2010
dan 2011 belum ada bantuan, padahal usulan selalu disampaikan.
Program PLTS ini sudah
dilakukan sejak 2006 hingga sekarang sudah terpasang sekitar lima
ratusan unit di sejumlah desa di wilayah Kecamatan Teweh Tengah, Gunung
Timang, Lahei, Montallat, Teweh Timur, dan Gunung Purei. “Ratusan unit
itu dipasang untuk rumah tangga, fasilitas pendidikan, dan kesehatan di
desa terpencil,”.
Satu unit PLTS berupa
“solar cell” berkapasitas 50 watt, aki kering 70 ampere, kotak regulator
otomatis, dan lampu neon DC 12 volt. Selama ini, kecamatan yang belum
menikmati listrik dari PLN hanya Kecamatan Gunung Purei.
Meski di daerah pedalaman
itu tersedia pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD), namun hanya
listrik di pedesaan, sedangkan lima kecamatan lainnya sudah dilengkapi
PLTD dari PLN setempat. “Namun listrik PLN maupun listrik desa hanya
menjangkau rumah warga yang tinggal di ibu kota kecamatan, sedangkan
masyarakat tidak menikmati listrik masih banyak,” katanya.(Humpro/agaujulian)