Sebagai bentuk komitmen civitas akademika terhadap perubahan iklim yang berimplikasi pada isu kesehatan global, Selasa (1/10/2013), 5 (lima) Perguruan Tinggi (Perti) di tanah air menyelenggarakan Inter University Consortium for Global Health (IUCGH). Mereka yang terlibat yaitu Universitas Gadjah Mada (UGM) sebagai inisiator sekaligus tuan rumah, Universitas Jenderal Soedirman, Universitas Diponegoro, Universitas Andalas dan Universitas Mulawarman yang masing-masing diwakili oleh pihak rektorat. Bertempat di Ruang Multimedia Universitas Gadjah Mada (UGM), agenda dari Fakultas Kedokteran UGM tersebut fokus pada pembahasan tentang urgensitas kerjasama di bidang kesehatan yang diwujudkan melalui Memorandum of Understanding (MOU) atau Nota Kesepahaman Bersama.
Dalam pidatonya, Prof. Dr Pratikno M. Soc. Sc mengatakan bahwa adalah satu kewajiban bagi UGM untuk berkomitmen dan berkolaborasi dengan dunia luar, dalam hal ini pemerintah Jerman, melakukan riset yang kemudian didistribusikan melalui transfer ilmu dan pengetahuan kepada khalayak luas. Diantaranya dilakukan melalui MOU bersama di bidang kesehatan global yang dihadiri langsung oleh Duta Besar Jerman untuk Republik Indonesia, Dr George Witschel serta Coordinator of IUCGH German Partners,Prof. Dr Rainer Saueborn.
Dalam kesepakatan disebutkan jika kelima civitas akademika yang menjadi partisipan tersebut sepakat untuk membentuk Konsorsium Indonesia untuk Kesehatan Global (Global Health Consortium), dimana di dalamnya dijabarkan tentang pembagian kerjasama dalam bidang kesehatan. Meliputi ranah Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian kepada massyarakat di bidang kesehatan global, sesuai dengan Tridarma Perguruan Tinggi. Nota Kesepahaman Bersama itu berlaku untuk jangka waktu 5 (lima) tahun sejak ditandatangi dan akan dilakukan evaluasi setiap 6 (enam) bulan sekali. (EKA MARIA)
Sumber : http://www.pasuruankab.go.id
RSS Feed
Twitter
Facebook