Maraknya penyalahgunaan airsoft gun sebagai tindak kejahatan dan isu bahwa air softgun dapat digunakan sebagai senjata untuk melukai bahkan membunuh orang lain, mendorong pecinta airsoftgun Jember untuk mendekatkan diri kepada masyarakat. Salah satu upaya yang mereka lakukan yaitu mengadakan acara donor darah dalam rangka HUT TNI ke 68 serta sosialisasi dan pameran unit airsoftgun di alun-alun Jember (29/9).
Acara yang diselenggarakan oleh gabungan komunitas atau klub airsoft gun se Kabupaten Jember bekerjasama dengan TNI ini dihadiri langsung oleh Komandan Kodim (Dandim) 0824/Jember. Tak hanya TNI dan pihak kepolisian, seluruh lapisan masyarakat cukup antusias untuk ikut berpartisipasi dalam acara ini. Selain bisa menyumbangkan darah, masyarakat bisa memperoleh berbagai informasi yang lengkap mengenai airsoftgun, melihat unit yang dipamerkan serta menjajal mainan di tenda yang sudah disiapkan oleh panitia.
Ketua panitia acara donor darah, Didik Suharijadi, mengatakan acara ini sengaja digelar untuk melakukan menumbuhkan sikap positif dari kemiliteran, seperti disiplin, cinta tanah air, cinta sesama, dan rela berkorban. Selain itu acara ini ditujukan untuk melakukan sosialisasi kepada masyarakat bahwa airsoftgun tidak membahayakan keselamatan seperti yang diisukan selama ini.
Ia menjelaskan bahwa sebenarnya pada jenis replika senjata ada dua jenis, yaitu airsoft gun dan air gun. Airsoft gun digerakkan oleh per, elektrik, dan green gass.
“Airsoft gun memang untuk mainan sehingga tidak berbahaya. Jika mengenai tubuh tidak melukai, apalagi menyebabkan kematian karena peluru atau BB nya terbuat dari plastik berukuran 6 mm,” ujarnya.
Lebih lanjut dijelaskan Didik, jenis yang berbahaya adalah airgun karena bertekanan tinggi, berkecepatan tinggi, menggunakan peluru dari besi atau kaca dengan ukuran 4,5 mm dan bisa menimbulkan luka dan jika ditembakkan ke kaca, maka kaca tersebut akan pecah, sehingga airgun tidak bisa dimainkan karena berbahaya.
“Jadi berita-berita selama ini yang bisa memecahkan kaca, bisa membunuh, itu adalah air gun bukan airsoft gun,” tegasnya.
Di Kabupaten Jember sendiri terdapat 4 klub atau komunitas pecinta airsoft gun yang dibina oleh TNI/POLRI, yaitu Jember Airsoft Regiment (JAR), Jember Airsoft War Society (JAWR), Combat, dan Spring Airsoft Jember (SAJ). Mereka mengusung prinsip RSSF yaitu responsible atau tanggung jawab, safety atau keamanan, smart atau kecerdasan, dan fun atau bergembira. Mereka biasa bermain airsoft gun di Scaba, Yonif 509, Gedung ex RSI, dan Hutan Sengon di sekitar Jl. Imam Bonjol.
Sumber : http://jemberkab.go.id/