Tahun 2010 Kasus Demam Berdarah Menurun di Jakarta Timur

Do you want to share?

Do you like this story?

YOUR GOOGLE ADSENSE CODE HERE (300x250)
YOUR GOOGLE ADSENSE CODE HERE (300x250)
Masyarakat diminta untuk mewaspadai berjangkitnya penyakit demam berdarah dengue (DBD) di lingkungan tempat tinggal masing-masing. Berdasarkan data dari Sudin Kesehatan Jakarta Timur hingga minggu ketiga Januari ini, tercatat sudah terjadi 221 kasus DBD di seluruh wilayah Jakarta Timur.

Walaupun kasus yang terjadi tersebut masih lebih rendah dibandingkan periode yang sama pada tahun 2010 lalu, namun masyarakat tidak boleh lengah. Tingginya curah hujan belakangan ini, diprediksi dapat menjadi pemicu tingginya kasus mematikan tersebut.

“Masyarakat diharapkan dapat mencegah berjangkitnya penyakit DBD dengan cara melakukan PSN 30 menit setiap Jumat di lingkungan tempat tinggalnya masing-masing,” kata Kasie Kehumasan Sudin Kominfomas Jakarta Timur Gatut Sudarsono, SH.

Menurutnya kegiatan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) 30 menit tidak boleh berhenti, walaupun kasus DBD menurun dibandingkan tahun lalu. “Masyarakat jangan lengah karena genangan air yang disebabkan air hujan dapat menjadi sarang berkembangnya jentik nyamuk DBD,” ujarnya.
Sementara itu data dari Sudin Kesehatan Jakarta Timur menyebutkan, kasus DBD di Kecamatan Duren Swait tercatat yang tertinggi yaitu mencapai 49 kasus. Disusul Kecamatan Matraman 30 kasus, Jatinegara 25 kasus, Kramatjati 23 kasus, Cakung 23 kasus, Pulogadung 22 kasus, Makasar 20 kasus, Cipayung 13 kasus, Ciracas 9 kasus, dan Pasar Rebo 7 kasus.

”Sejauh ini belum ada kelurahan yang masuk zona merah DBD. Sebab, penentuan zona status kelurahan dibuat per bulan,” Kepala Seksi Pengendalian Masalah Kesehatan, Sudin Kesehatan Jakarta Timur, Dondom Carolina Nadeak.

Domdom mengatakan, jumlah kasus DBD saat ini terbilang rendah dibanding periode yang sama tahun 2010 lalu. Sepanjang periode Januari 2010, tercatat ada 664 kasus DBD di Jakarta Timur. Penderita terbanyak terdapat di Kecamatan Duren Sawit sebanyak 111 kasus. Disusul Cakung 81 kasus, Ciracas 73 kasus, Pulogadung 70 kasus, Pasar Rebo 66 kasus, Kramatjati 64 kasus, Jatinegara 55 kasus, Cipayung 51 kasus, Matraman 49 kasus, dan Makasar 44 kasus.

Menurut Domdom, penurunan kasus DBD tersebut menunjukkan kegiatan PSN sejauh ini berjalan efektif. Namun walaupun menurun, warga diharapkan tidak boleh terlena dan hendaknya terus meningkatkan PSN agar kasus DBD di Jakarta Timur dapat benar-benar diminimalisir.

YOU MIGHT ALSO LIKE

Advertisements

YOUR GOOGLE ADSENSE CODE HERE (300x250)

Advertisements

YOUR GOOGLE ADSENSE CODE HERE (300x250)