Seorang tenaga kerja wanita asal Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Turyani (31), yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga di Malaysia sejak 1997, saat ini dilaporkan hilang karena tidak diketahui keberadaannya.
"Anak kedua saya berangkat ke Malaysia pada 1997 saat dia masih berusia 18 tahun. Namun hingga sekarang, saya tidak pernah mengetahui keadaannya," kata ibunda Turyani, Tasem (57), saat ditemui wartawan di rumahnya, Desa Bulaksari, Kecamatan Bantarsari, Cilacap, Sabtu.
Menurut dia, Turyani berangkat ke Malaysia melalui sponsor yang datang ke desanya untuk mencari pembantu rumah tangga.
Bahkan, kata dia, keluarga juga tidak mengetahui nama perusahaan penempatan tenaga Indonesia swasta (PPTKIS) yang memberangkatkan Turyani ke Malaysia.
Sementara ayah Turyani, Rasimin (60), mengatakan, berbagai upaya telah dilakukan keluarga untuk mencari keberadaan anak keduanya ini.
"Kami telah meminta bantuan tetangga yang bekerja sebagai TKW di Malaysia termasuk mencari sponsor yang memberangkatkan Turyani. Akan tetapi hingga saat ini, kami belum berhasil memperoleh kabar tentang Turyani," katanya.
Terkait hal itu, dia mengharapkan pemerintah turut membantu mencari keberadaan Turyani dan segera memulangkannya dengan keadaan selamat agar bisa kembali berkumpul dengan keluarga.
Secara terpisah, Kepala Seksi Penempatan Tenaga Kerja Dalam dan Luar Negeri Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Cilacap Sutiknyo mengatakan pihaknya belum menerima laporan mengenai dugaan hilangnya Turyani.
Kendati demikian, dia mengatakan, pihaknya akan berupaya membantu dengan menghubungi Kedutaan Besar Republik Indonesia di Malaysia.
"Kami akan coba menghubungi KBRI di Malaysia," katanya melalui telepon seluler.
"Anak kedua saya berangkat ke Malaysia pada 1997 saat dia masih berusia 18 tahun. Namun hingga sekarang, saya tidak pernah mengetahui keadaannya," kata ibunda Turyani, Tasem (57), saat ditemui wartawan di rumahnya, Desa Bulaksari, Kecamatan Bantarsari, Cilacap, Sabtu.
Menurut dia, Turyani berangkat ke Malaysia melalui sponsor yang datang ke desanya untuk mencari pembantu rumah tangga.
Bahkan, kata dia, keluarga juga tidak mengetahui nama perusahaan penempatan tenaga Indonesia swasta (PPTKIS) yang memberangkatkan Turyani ke Malaysia.
Sementara ayah Turyani, Rasimin (60), mengatakan, berbagai upaya telah dilakukan keluarga untuk mencari keberadaan anak keduanya ini.
"Kami telah meminta bantuan tetangga yang bekerja sebagai TKW di Malaysia termasuk mencari sponsor yang memberangkatkan Turyani. Akan tetapi hingga saat ini, kami belum berhasil memperoleh kabar tentang Turyani," katanya.
Terkait hal itu, dia mengharapkan pemerintah turut membantu mencari keberadaan Turyani dan segera memulangkannya dengan keadaan selamat agar bisa kembali berkumpul dengan keluarga.
Secara terpisah, Kepala Seksi Penempatan Tenaga Kerja Dalam dan Luar Negeri Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Cilacap Sutiknyo mengatakan pihaknya belum menerima laporan mengenai dugaan hilangnya Turyani.
Kendati demikian, dia mengatakan, pihaknya akan berupaya membantu dengan menghubungi Kedutaan Besar Republik Indonesia di Malaysia.
"Kami akan coba menghubungi KBRI di Malaysia," katanya melalui telepon seluler.
Sumber : antarajateng