menerima & menanggapi panggilan

Do you want to share?

Do you like this story?

YOUR GOOGLE ADSENSE CODE HERE (300x250)
YOUR GOOGLE ADSENSE CODE HERE (300x250)
Seorang EMD (Emergency Medical Dispathcer/Pengirim Pesan Medis Emergensi) 
yang berpengalaman akan mencatat seluruh informasi dari penelepon, mananyakan 
layanan apa yang dibutuhkan. Peran EMD (Pengirim Kabar Medis Emergensi) 

Tugas seorang EMD adalah sebagai berikut : 
• Menanyakan informasi secara lengkap dari penelepon dan menilai tingkat prioritas 
panggilan emergensi tersebut. 
• Memberikan instruksi medis kepada penelepon sebelum ambulans datang dan 
menyampaikan informasi adanya panggilan emergensi kepada kru ambulans. 
• Mengirimkan kabar dan melakukan koordinasi petugas pelayanan kesehatan 
(termasuk ambulans gawat darurat) 
• Berkoordinasi dengan agen keselamatan masyarakat lainnya. 

Saat menerima panggilan emergensi, seorang EMD harus mampu memperoleh informasi 
sebanyak mungkin mengenai situasi dan kondisi kejadian untuk membantu menentukan 
tingkat prioritas panggilan. Pertanyaan yang harus diajukan oleh EMD adalah : 
1. Di mana lokasi tepat pasien? Seorang EMD harus menanyakan nomor rumah atau 
bangunan. Sangat penting untuk menanyakan nama jalan dengan penunjuk arah mata 
angin yang jelas (misalnya utara, selatan), persimpangan jalan terdekat, dan lokasi 
tepat kejadian. Apabila terjadi kecelakaan lalu lintas perlu ditanyakan mengenai arus 
lalu lintas, dan jalur yang dapat dilewati , kemacetan dll. Jika EMD menemukan bahwa 
semua jalur menuju lokasi tabrakan terhambat, maka EMD akan memberitahu 
pengemudi ambulans untuk memilih jalur alternatif. EMD akan berkoordinasi dengan 
unit ambulance service dan akan menghubungi ambulance yang terdekat dengan 
lokasi pasien, sehingga ambulance akan cepat sampai lokasi kejadian. 
2. Nomor telepon yang dapat dihubungi untuk melakukan panggilan balik? Minta 
penelepon untuk tetap menjaga sambungan telepon. Jangan ditutup kecuali atas 
pemberitahuan EMD. Untuk situasi/kasus yang mengancam jiwa, EMD akan 
memberikan instruksi medis kepada penelepon sesaat setelah ambulans dikirim. 
Penelepon atau orang lain yang ada di lokasi kejadian harus mengikuti instruksi ini 
hingga ambulans datang. Hal penting lain yang perlu diperhatikan oleh penelepon 
adalah agar tetap terhubung dengan EMD untuk menjelaskan lokasi tepat kejadian 
seandainya ambulans yang telah dikirim tidak menemukan lokasi yang diinformasikan 
sebelumnya. 
3. Apa masalahnya? Tanyakan keluhan utama yang dihadapi pasien. Ini akan 
membantu EMD untuk memutuskan panggilan emergensi mana yang akan ditanggapi 
(jika panggilan lebih dari satu) dan membantu menentukan tingkat prioritas pasien 
dalam pengiriman ambulans. 
4. Berapa usia pasien? Ada beberapa jenis ambulans yang dirancang khusus untuk 
penanganan kasus emergensi anak-anak daripada dewasa, sehingga akan lebih dipilih 
untuk dikirim. Selain itu, usia juga sangat penting untuk membedakan antara bayi, 
anak-anak, dan dewasa terutama jika EMD memberikan instruksi kepada penelepon 
untuk melakukan RJP sebelum ambulans datang. 
5. Apakah pasien sadar? Pasien yang tidak sadar memiliki tingkat kegawatan/prioritas 
yang lebih tinggi untuk dilakukan pertolongan. 
6. Apakah pasien bisa bernafas? Jika pasien sadar dan bisa bernafas, EMD akan 
mengajukan pertanyaan tambahan mengenai keluhan utama untuk menentukan tingkat 
tanggap darurat yang tepat, hal ini menentukan apakah jenis panggilan termasuk dalam 
kategori EMERGENCY atau Non EMERGENCY sehingga menentukan apakah akan 
dikirim ambulans respon non emergency dengan kecepatan kendaraan normal atau 
ambulans respon emergency (keadaan darurat, lampu dan sirine dinyalakan). Jika 
pasien tidak bernafas atau penelepon tidak yakin, EMD akan mengirimkan ambulans 
tanggap darurat maksimum dan akan memberikan instruksi medis sebelum ambulans 
datang termasuk instruksi RJP via telepon jika didapatkan denyut nadi pasien tidak teraba. 
Jika panggilan darurat adalah untuk kecelakaan lalu lintas, serangkaian pertanyaan kunci 
harus diajukan untuk membantu menentukan prioritas dan besarnya tanggapan. Melalui 
interogasi yang baik dengan penelepon, EMD bisa saja mengirimkan sekaligus satu atau 
lebih unit ambulans respon emergency dan beberapa unit ambulans pembantu respon 
untuk penanganan korban. 
7. Berapa banyak dan apa sajakah jenis kendaraan yang terlibat? EMD harus 
mampu menetukan, berapa banyak kendaraan yang terlibat dalam kecelakaan dan 
apakah kecelakaan melibatkan mobil, truk, atau bis. Cedera apapun yang diakibatkan dari 
tabrakan yang melibatkan sepeda, motor, atau pejalan kaki dengan mobil harus 
memperoleh prioritas tanggap darurat yang lebih tinggi. Jika EMD menemukan bahwa 
kecelakaan tersebut melibatkan truk, EMD harus mencoba menentukan kemungkinan 
apakah kendaraan tersebut membawa bahan muatan yang berbahaya. 
8. Berapa banyak kemungkinan korban cedera? Ketika EMD memperoleh informasi 
dari penelepon bahwa ada lima orang yang cedera, maka EMD akan mengirimkan dua 
atau tiga ambulans dalam saat yang bersamaan. Waktu dan mungkin nyawa, dapat 
diselamatkan dengan mengetahui jumlah korban cedera pada kecelakaan/tabrakan. 
9. Apakah korban terjebak? Jika korban terjebak, maka dibutuhkan pula pengiriman unit 
penyelamat.

YOU MIGHT ALSO LIKE

Advertisements

YOUR GOOGLE ADSENSE CODE HERE (300x250)

Advertisements

YOUR GOOGLE ADSENSE CODE HERE (300x250)