
Namun dalam tiga hari terakhir pos pengamatan yang berada di Desa Sumber Urip, Rejang Lebong, mencatat aktivitas gunung sedikit menurun. Kendati demikian petugas pengamatan belum berani menurunkan status waspada gunung yang sudah berlaku sejak tahun lalu.
Meski ada peningkatan, warga yang tinggal di lereng gunung yang sebagian besar petani sayur tetap melakukan kegiatan seperti biasa. Petugas pos pemantau hanya mengimbau warga dan pendaki untuk tidak mendekat kawah saat hujan karena khawatir akan mengeluarkan abu yang mengandung gas beracun.
Gunung Bukit Kaba pernah mengeluarkan erupsi pada 1833 dan menelan korban 126 jiwa meninggal. Pada 1977 sempat terjadi embusan solfatara, namun berintensitas lemah sehignga tidak menelan korban jiwa.(IAN)