Pemkab Sleman diverifikasi untuk 4 kategori dalam penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara yaitu diantaranya  H. Drs Hadjid Badawi (Kades Sendangagung) untuk kategori pembina ketahanan pangan, Prof. Siti Subandiyah dari UGM untuk kategori peneliti, Gapoktan Sidomulyo, Godean untuk kategori pelaku pemberdayaan masyarakat dan KWT Ratu Mulyo, Gamping untuk kategori pelaku industri olahan pangan.  Bupati berharap, agar di masa mendatang kinerja dan kualitas dari ibu dan bapak yang hari ini diverifikasi ini dapat ditularkan kepada warga masyarakat dan gapoktan maupun kelompok wanita tani lainnya dengan harapan semakin memantapkan kondisi ketahanan pangan masyarakat Sleman. Hal tersebut disampaikan bupati sleman dalam sambutan tertulis yang dibacakan Kepala Dinas Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan Kabupaten Sleman Ir. Widi Sutikno, Msi saat menerima tim verifikasi penghargaan Adhi Karya Pangan Nusantara di Balaidesa Sendangagung Minggir Kamis 23 Oktober 2013. Lebih lanjut disampaikan bahwa peningkatan produksi tanaman pangan memiliki peran yang sangat strategis dalam rangka pemenuhan kebutuhan pangan, sementara pertumbuhan jumlah penduduk yang terus meningkat mengakibatkan kebutuhan panganpun menjadi terus meningkat dari waktu ke waktu. Di sektor pertanian, padi adalah produksi andalan di Sleman. Hal ini terlihat dari surplus beras dari ke tahun yang selalu meningkat, sehingga Sleman menjadi penyangga produksi beras di DIY. 

Ditambahkan pula bahwa pada tahun 2012 Kabupaten Sleman masih mampu mempertahankan predikat sebagai lumbung beras di Provinsi DIY. Surplus beras tahun 2012 sebanyak 109.724 ton mengalami peningkatan 41,79% dibandingkan dengan surplus beras tahun 2011 sebanyak 63.865 ton. Sedangkan pada tahun 2013 ini diharapkan produksi padi Sleman sebesar 279.798 ton dapat tercapai. Pemkab. Sleman juga terus berupaya meningkatkan kapasitas masyarakat dalam mewujudkan ketahanan pangan, dengan pemberdayaan usaha melalui kelompok-kelompok usaha produktif. Saat ini di Kabupaten Sleman terdapat 2166 kelompok usaha di bidang pertanian, 189 kelompok di bidang kehutanan dan 140 kelompok di bidang perkebunan.

Sementara itu ketersediaan pangan Sleman mencapai 3.769,44 kilo kalori perkapita perhari. Untuk produksi beras sampai semester I mencapai 142.725 ton padi sawah, 1.057 ton padi ladang dengan total luas panen 37.111 ha. Luas sawah hingga akhir 2012, yaitu seluas 22.659 ha, dengan tren penurunan luas lahan ­+ 3%. Sedangkan produksi produksi daging pada tahun 2012 sebesar 16.265,13 ton, dan susu sapi 3.063.750 liter. Konsumsi beras perkapita / tahun mencapai 63,7 kg, dan protein hewani 16,88 gr/kapita/hari. Untuk produksi ikan konsumsi pada tahun 2012 sebesar 21.899,2 ton dan pola pangan harapan (PPH) sebesar 78,2.

Selain itu Pemkab Sleman juga memberikan bantuan pendampingan dalam hal pemasaran produk-produk olahan pangan masyarakat, agar lebih terserap pasar, yang akhirnya dapat memberikan keuntungan ekonomi lebih bagi masyarakat. Untuk meningkatkan kapasitas usaha pada tahun 2013, Pemkab Sleman menggulirkan bantuan penguatan modal yang jumlahnya mencapai Rp11,7 Milyar, bagi 278 kelompok usaha pertanian. Saat ini di Sleman terdapat sejumlah 86 gapoktan, lembaga distribusi pangan mencapai 12 gapoktan, lembaga akses pangan 7 gapoktan, 18 unit P4S, 14 unit asosiasi.

Sedangkan Kepala Desa Sendangagung Hadjid Badawi     pada kesempatan tersebut menyampaikan bahwa     dalam usaha   peningkataan kesejahteraan masyarakat dengan enam pilar yaitu bidang pertanian, bidang perikanan, bidang perkebunan, bidang peternakan, bidang   kerajinan dan bidang kehutanan.Khusus bidang kehutanan pada tahun 20143 nanti akan menanam buah di lahan 6 ha untuk dua tempat dan lahan 18 ha akan ditanami Bambu.Disampaikan pula bahwa untuk menunjang kegiatan ekonomi kelompok  dalam pemenuhan modal sudah disediakan lembaga yang akan mengampu permodalan yaitu Lembaga Keuangan Desa, Tim Pangan Desa,Gapoktan. Dalam verifikasi tersebut untuk semple aada empat tempat yaitu dusun MInggir 2 untuk lumbung pangan, dusun Kliron untuk kegiatan kelompok tani hortikultura, Dusun Sawo untuk kegiatan perikanan dan dusun Brajan untuk kelompok kerajinan.

Sementara itu ketua tim verifikasi      Liek Irianti yang didampingi tiga aanggota tim padaa kesempatan tersebut menyampaikaan bahwa verifikasi Penghargaan  Adhi Karya Pangan   Nusantara adalah ajaang yang bergengsi dan sebagai kepala desa di Sendangagung tentunya bangga akan hal tersebut. Namun demikian hal yang sangat penting adalah  tim verifikasi ingin menggugah masyarakat untuk meningkatkan aketahanan pangan, dan dalam verifikasi tersebut yang dinilai adalah kiprah Kepala Desa dalam menumbuhkan ketahanan pangan. Dalam ketahanan pangan yang paling penting adalaah ketersediaan pangan yang cukup, kemanfaatan dan konsumsi pangan yang bisa dikonsumsi oleh masyarakat. Dalam menjaga ketahanan pangan terutama bisa mengeliminasi kerawanan pangan  dan kemandirian pangan terpenuhi.