Pasar Besar Madiun (PBM) dapat ditempati pedagang. Pasar yang dibangun semi modern itu diharapkan sudah siap pakai Februari 2011. Informasi yang berhasil dihimpun menurut Kabid Cipta Karya Kota Madiun Ir Suwarno Msi mengatakan, Pedagang lama yang kini masih berada di penampungan dapat segera boyongan jika pembangunan lantai satu dan dua pasar sudah jadi (4/10). Pemkot sendiri tampaknya juga memiliki pertimbangan khusus. Sebab, ada gawe besar pelaksanaan MTQ Tingkat Jawa Timur, Mei mendatang yang Kota Madiun ditunjuk sebagai tuan rumah. Sementara Pasar Penampungan yang selama ini menempati kawasan Stadion Wilis harus steril selama MTQ berlangsung. ”Ada opsi, bulan Februari 2011 pedagang sudah menempati PBM. Karena itu, lanjutnya PBM sengaja digelontor dana percepatan pembangunan yang nominalnya mencapai Rp. 10 miliar akhir tahun ini. Sebelumnya sudah terkucur dana sebesar Rp. 50 miliar. Bangunan Pasar diatas lahan seluas 33 ribu meter persegi itu bakal menghabiskan dana sebesar Rp. 76,5 miliar.
Suwarno menambahkan PT. Lince Romauli Raya dari Jakarta ditunjuk, sebagai pelaksananya. Kami sudah minta pelaksana kebut pengerjaan agar pedagang segera masuk. Menurut dia, progress report pelaksanaan bagunan hingga pekan awal Oktober sudah mencapai 78 persen dari kontrak awal. Sedangkan arsitekturnya mencapai 15 persen. Meskipun skedule itu tidak meleset dari jadwal, pelaksana tetap diminta kerja lebih cepat. “ Lantai satu sudah masuk finishing, ini cukup bagus. Sesuai rencana, lantai satu digunakan untuk pedagang basahan. Sedangkan lantai dua untuk pedagang kering dan lantai tiga ada ikon PBM berupa kolam renang dengan daya tampung air 3000 meter kubik. Di Jawa Timur, konsep pasar serupa hanya ada di Surabaya. Bangunan PBM sendiri diklaim yang terbesar dan termegah dibanding pasar lainnya di wilayah Madiun. “Ada yang beda dibandingkan Pasar Besar lama, yaitu akses jalan ke pedagang lebih banyak. Dijelaskan jika dulu hanya tersedia tiga jalan di Pasar Besar Baru baru nanti terdapat lima jalan. Pengunjung bakal lebih mudah berbelanja. Belum lagi, sembilan akses tangga menuju lantai II. Saat perencanaan kami menerima masukan dari paguyupan untuk menerima akses yang dulu dikeluhkan, ya diakomodir dan direalisasikan.
Dia menambahkan, pekerjaan lahan parkir juga sedang dikebut bersamaan pembangunan lantai satu dan dua.Sesuai perencanaan, di saat pedagang nanti sudah menempati pasar, pekerjaan akan tetap dilanjutkan. Sebab kontrak pembangunan PSB berakhir pada Desember 2011. “Pedagang bisa menempati dulu, pengerjaan berlanjut sampai tuntas. (dari berbagai sumber)
Suwarno menambahkan PT. Lince Romauli Raya dari Jakarta ditunjuk, sebagai pelaksananya. Kami sudah minta pelaksana kebut pengerjaan agar pedagang segera masuk. Menurut dia, progress report pelaksanaan bagunan hingga pekan awal Oktober sudah mencapai 78 persen dari kontrak awal. Sedangkan arsitekturnya mencapai 15 persen. Meskipun skedule itu tidak meleset dari jadwal, pelaksana tetap diminta kerja lebih cepat. “ Lantai satu sudah masuk finishing, ini cukup bagus. Sesuai rencana, lantai satu digunakan untuk pedagang basahan. Sedangkan lantai dua untuk pedagang kering dan lantai tiga ada ikon PBM berupa kolam renang dengan daya tampung air 3000 meter kubik. Di Jawa Timur, konsep pasar serupa hanya ada di Surabaya. Bangunan PBM sendiri diklaim yang terbesar dan termegah dibanding pasar lainnya di wilayah Madiun. “Ada yang beda dibandingkan Pasar Besar lama, yaitu akses jalan ke pedagang lebih banyak. Dijelaskan jika dulu hanya tersedia tiga jalan di Pasar Besar Baru baru nanti terdapat lima jalan. Pengunjung bakal lebih mudah berbelanja. Belum lagi, sembilan akses tangga menuju lantai II. Saat perencanaan kami menerima masukan dari paguyupan untuk menerima akses yang dulu dikeluhkan, ya diakomodir dan direalisasikan.
Dia menambahkan, pekerjaan lahan parkir juga sedang dikebut bersamaan pembangunan lantai satu dan dua.Sesuai perencanaan, di saat pedagang nanti sudah menempati pasar, pekerjaan akan tetap dilanjutkan. Sebab kontrak pembangunan PSB berakhir pada Desember 2011. “Pedagang bisa menempati dulu, pengerjaan berlanjut sampai tuntas. (dari berbagai sumber)
diposting oleh humas